Senin, 19 Desember 2011

infoo Gunuung Lawu

http://id.merbabu.com/gunung/gunung_lawu_cemoro_sewu.html

Takkan Pernah Bisa



Aku yang selaluuu Bertahan
Terus bertahaan
Aku ingin ada dihatinyaa
Tapi itu tak mungkiin
karenaa Apa????
Karen Diaa mencintai Orang yang Ia Cinta
Siaapaa???
Diaaa wanita Yang begituu sempurnaa dimatanyaa..


Harusnyaa Aku sadaar
Aku takkan pernah ada dihatinya
Aku takkan bisa mengambil hatinyaa


Tuhan, 
Aku ingiiin berhenti disiinii
AKuuu menyeraah, 
Aku tak mau terlalu berharaap
Dan akhiirnya menyakitkan....


Aku ingiiin melupakannyaaa...
Aku capeek jika teruus begiiniii aku tak mampuu Tuhaan.....
:( :(

Minggu, 18 Desember 2011

Aku Yang Tersakiti


Pernahkah kau merasa
Jarak antara kita
Kini semakin terasa
Setelah kau kenal dia

Aku tiada percaya
Teganya kau putuskan
Indahnya cinta kita
Yang tak ingin ku akhiri
Kau pergi tinggalkanku

Tak pernahkah kau sadari
Akulah yang kau sakiti
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari

Oh Tuhan tolonglah aku
Hapuskan rasa cintaku
Akupun ingin bahagia
Walau tak bersama dia

Memang tak ‘kan mudah
Bagiku ‘tuk lupakan segalanya
Aku pergi untuk dia

Tak pernahkah kau sadari
Akulah yang kau sakiti
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari

Oh Tuhan tolonglah aku
Hapuskan rasa cintaku
Akupun ingin bahagia
Walau tak bersama dia… dia…

Oh Tuhan tolonglah aku
Hapuskan rasa cintaku
Akupun ingin bahagia
Walau tak bersama dia


By Judika 

Sabtu, 17 Desember 2011

TUHAN


Tuhaan...
Izinkan aku memintaa
1 permintaaan...

Tuhan Aku sayang diaa
Jangan biarkan dia tersakiti lagiiii...

Berilaah diaa yang terbaik Tuhaan,
Aku tak ingiin melihatnyaa menangiiss
AKu tak ingiiin melihatnyaa bersediihh...
Aku tak ingin melihatnya hancuurr..
AKu hanya ingiiin SATU
Tuhaaan...

Bahagiakan diaaaaa...
Kareena Aku SAYANG diaa

Jangan kauu biarkan dia terluka lagi
Untuk kesekian kali, Tuhan...
Dia adalah sosok yang selaluu aku contooh
Diaa adalah priaa yang penuuh semangat

Beri DIA  Bahagiaaa Tuhan...

Terima Kasiih TUHAN

Senin, 12 Desember 2011

7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Quran



1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman

Maha Suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
 
2. Pohon Kurma yang Menangis
 
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambilmengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
 
3. Untaian Salam Batu Aneh
 
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta.
Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
 
5. Kesaksian Kambing Panggang
 
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”.
Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
 
6. Batu yang Berbicara
 
Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman.
Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
 
7. Semut Memberi Komando
 
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).
Nb: Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” Versi Al-Quran dan hadist yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia.
Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu.
Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin
sumber:situslakalaka.blogspot.com

Jumat, 09 Desember 2011

MAAF



Dalam lamunankuuu
Aku tersadaaar dan merenungii semua apa
yang aku lakukaan ternyataaa
perbuatankuu iniii sangaaat Menyakiitkaan,...!!


Andaai Tuhaan, 
waktu bisa ku putar kembaliii...


Tuhaan hanya satu pintakuuu...
maaf kan semua kesalahanku..
tolongg sampaikan ini keorang yang dulu pernaah aku sayaankkk..


Tuhaaan.....
hiduupkuu dipenuuhiii rasa bersalah yang besaarrr..


Tuhaaan,,,,,


***
For you
(Maaf yaaa atas semua kesalahanku..

aku tak pantas untuk maraaah...
jika kau ingin mengembalikan semua ituuu....
aku hanya bisa menuruti apa katamu 
karena  semuuaa ittuuu aku yang salaah
aku yang memulaai....
harusnyaaaa, memang
kau yang pantas membenciiku dan maraaahh..
sifatku inii yang selalu membuat mu, sakiit..
membuatmu hancuurr..
aku memang tak pernaah menghargai
apa yang telah kau beri....
aku memaaang pantaas tuk dicaci dimakii...
kau memang pantass dendaam 
semoga aku bisa mengubahnyaa...
aku memang salaah menilaai semuaa tentaangmu...
hanya 1 yang bisa aku lakukan adalah
dengan mengucapkaaan kata MAAF yang tiada tara...
seandainya aku dulu berpikir jernih, 
mungkin sekarang tidak akan seperti ini...
semogaa aku bisa merubah sifatku yang sangat buruk ini..
aku ingiin merubah semuaanya..
aku tak ingin membuatmu hancuur lagi...
ini kesalahan terbesar ku untuk orang yang aku sayankk...
aku janji jika suatu saat nanti 
aku mendapatkan orang yang aku sayank aku takkan 
ulangi semua kesalahanku ini baik sapa pun ituuu..
ini ku anggap sebagai pengalaman hidupkuu...
yang takkan TERULANG LAGI..
MAAF...
akuu  khilaaaf....)

Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu (Lyrics)

 (Pasto  feat. Milka)




ku tatap dua bola matamu, tersirat apa yang akan terjadi
kau ingin pergi dariku meninggalkan semua kenangan
menutup lembaran cerita oh sayangku aku tak mau

ku tahu semua akan berakhir tapi ku tak rela lepaskanmu
kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu
dan mulutku diam membisu



salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu
aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku

masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi


apakah yang harus aku lakukan tuk menarik perhatianmu lagi
ooh walaupun harus mengiba agar kau tetap di sini
lihat aku duhai sayangku



salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu
aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku
masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi



salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu
aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku
masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi



(oh salahkah aku mencintaimu, oh salahkah aku mencintaimu
masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku) tuk mencintaiku lagi

Puisi Untuk Ibu



Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya….

Kau

Kauuu memang terindah yang pernah ku miliki... 
Kau selalu ku nanti, walau tak pastii..
Ku tau Cinta meemang tak haruus  memiliki,
Tapi apa aku salah jika ku Menantimu, Menunggumu, Berharaap akan keajaiban,
Bahwa,, kau masiih ada rasa yang sama yang aku miliki ini...
Ku tauu kau menanti yang kau inginkan..
Tapi apa salah jika aku berharap  yang sama seperti dirimu menanti orang yang kau cinta..
Aku ingin kau tauuu,
kalo aku benar2 menyayangimu, setulus hati iniii...
Setiaap melihat mu saat ituulaah aku terhayuut dan terlenaaa akan dirimuu..

Aku memang bodooh, bodooh, bodooohh. 

Menanti orang yang gak mungkiiin mencintaiku lagi.. :( :(

Salahkaah aku terlalu bodoohhh mengharapkanmuu..??
Menantimu,,,,,, Hinggaa akhiir kau memang tak tercipta untukku..
kan ku gapaai dirimu walau hanyaa sebataas angaankuu...^^


Kamis, 08 Desember 2011

Suatu keajaiban Duniaaa Subhanallah

http://ngunik.blogspot.com/2011/12/fakta-besar-tentang-kabah-yang-coba.html

Antibiotik Berbahaya untuk Obati Infeksi Virus

http://www.detikhealth.com/read/2011/12/08/173345/1786452/763/antibiotik-berbahaya-untuk-obati-infeksi-virus?l1101755

Ini Tanda-tanda Terjadinya Penuaan Dini

http://www.detikhealth.com/read/2011/12/08/180548/1786489/766/ini-tanda-tanda-terjadinya-penuaan-dini?l1101755

Penyakit-penyakit Karena Memendam Emosi

http://www.detikhealth.com/read/2011/12/08/183321/1786512/763/penyakit-penyakit-karena-memendam-emosi?l1101755

Tono CS 2

Huhuhuhuhuhuhu 

Maddi Jane

kereeeeeeennn ^^

Masa SMAku :D :D

SMA memang masa yang paliing indaah ^^

Kelas XI IPA **tepatnya saat pembagian rapot semester II **
ini waktu ujian praktikum buaat POT bungaa dari SEMEN :D :
^^lagi nungguuu guruuuu eksiss dulu deh wkwkwkwk
cowoo kelasku ^^
yasinan diRumahku (detik2 mau UAN -__- )
harii sabtuuu ngumpuliin tugaas keterampilaan ^^

 ni temen deketkuu waktu SMA tapi sekarang pada sibuk masing2 hikshikshikssss **curcool deeeh 

 foto depan SMAku bareeng anak2 IPANES dan guru2 :( :(






Tono CS

siip :D :D

Sejarah Angkringan

 Posted by By InfoJogja at 17 August, at 14 : 39 PM 
Angkringan sangat favorit dan menjadi andalan bagi mahasiswa di Jogjakarta. Ketika lapar menyergap tapi tak punya banyak uang, maka angkringanlah salah satu alternatifnya, bagaimana tidak, angkringan menyediakan berbagai makanan dan minuman khas jawa seperti sego sambel, sate usus, tempe bakar dan sebagainya dengan harga yang relatif murah.
Sejarah angkringan di Jogja merupakan sebuah romantisme perjuangan menaklukan kemiskinan. Angkringan di Jogjakarta dipelopori oleh seorang pendatang dari Cawas, Klaten bernama Mbah Pairo pada tahun 1950-an. Cawas yang secara adminstratif termasuk wilayah Klaten Jawa Tengah merupakan daerah tandus terutama di musim kemarau. Tidak adanya lahan subur yang bisa diandalkan untuk menyambung hidup, membuat Mbah Pairo mengadu nasib ke kota. Ya, ke sini, ke Jogjakarta.

Mbah Pairo bisa disebut pionir angkringan di Jogjakarta. Usaha angkringan Mbah Pairo ini kemudian diwarisi oleh Lik Man, putra Mbah Pairo sekitar tahun 1969. Lik Man yang kini menempati sebelah utara Stasiun Tugu sempat beberapa kali berpindah lokasi. Seiring bergulirnya waktu, lambat laun bisnis ini kemudian menjamur hingga pada saat ini sangat mudah menemukan angkringan di setiap sudut Kota Jogja. Angkringan Lik Man pun konon menjadi yang paling dikenal di seluruh Jogja, bahkan di luar Jogja.
Berbeda dengan angkringan saat ini yang memakai gerobak, diawal kemunculannya angkringan menggunakan pikulan sebagai alat sekaligus center of interest. Bertempat di emplasemen Stasiun Tugu Mbah Pairo menggelar dagangannya. Pada masa Mbah Pairo berjualan, angkringan dikenal dengan sebutan ting-ting hik (baca: hek). Hal ini disebabkan karena penjualnya berteriak “Hiiik…iyeek” ketika menjajakan dagangan mereka. Istilah hik sering diartikan sebagai Hidangan Istimewa Kampung. Sebutan hik sendiri masih ditemui di Solo hingga saat ini, tetapi untuk di Jogja istilah angkringan lebih populer. Demikian sejarah angkringan di Jogjakarta bermula.
Kini angkringan sudah menjamur di kota-kota besar maupun kecil di seantero nusantara. Bahkan kabarnya ada lho angkringan yang menerapkan sistem penjualanya dengan franchise atau waralaba.Dan sekedar informasi, berikut adalah rekomendasi angkringan yang mempunyai makanan yang enak dan muantap di sekitaran jogja
* Angkringan Kali Code
* Angkringan PDAM jogja Sleman
* Angkringan Kridosono
* Angkringan stadion Mandala
* Angkringan pasar sore Malioboro
* Angkringan tugu jogja
* Angkringan Pak min depan gor UNY (siang)
* Angkringan Mc Nduts depan gor UNY (malam)

sumber : http://www.metrogaya.com/home/sejarah-hari-ini/sejarah-angkringan
Dimanakah angkringan favoritmu?

Gua Cerme Imogiri Bantul Yogyakarta


Posted by By InfoJogja at 11 August, at 14 : 23 PM 
Gua Cerme Imogiri Bantul YogyakartaGua Cerme adalah gua alam dan gua sejarah yang terletak di Desa Srunggo di Kecamatan Imogiri, Bantul sekitar 20 km dari pusat kota Yogyakarta. Gua ini dulu digunakan untuk tempat berkumpul bagi pengkhotbah Islam di Indonesia yang dikenal sebagai Wali Songo. Wali Songo adalah nama yang diberikan kepada 9 orang pilihan di abad ke-15 dan 16 yang diberikan wahyu untuk menyebarkan agama Islam di lingkungan mereka, terutama di daerah Jawa.
Dalam salah satu ekspedisi mereka ke berbagai daerah untuk menyebarkan agama Islam, mereka menemukan sebuah gua yang digunakan sebagai lokasi pertemuan untuk membahas rencana mereka dalam memperluas agama Islam, di antaranya adalah rencana mendirikan Masjid Agung Demak, sebuah kota di bagian utara Provinsi Jawa Tengah. Gua ini dikenal sebagai Gua Cerme. Cerme sendiri diambil dari kata “Ceramah”.
Saat ini, Gua Cerme dikenal sebagai situs wisata petualangan, di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Untuk mencapai pintu masuk gua, kita harus mendaki bukit dengan 759 tangga. Fitur Terbesar dan daya tarik utama dari Gua Cerme adalah stalaktit dan stalagmit yang indah menggantung hampir di seluruh rute gua, panjang gua sekitar 1,2 km. Daya tarik lain dari gua ini adalah arus bawah tanah yang mengalir hampir non-stop. Kedalaman sungai dapat berbeda dari 10 cm sampai 1,2 meter tingginya, tergantung pada curah hujan dan kelembaban.
Stalaktit dan stalagmit di gua memiliki bentuk yang berbeda atara satu dan lainnya. Antara lain berbentuk gorden (berbentuk tirai batu), membentuk Perisai (berbentuk perisai batu) dan bentuk Canopy (berbentuk kubah batu).

INFO JOGJA ^^

http://infojogjakarta.com/

Selasa, 06 Desember 2011

http://www.detikhealth.com/read/2011/12/07/110636/1784866/766/tanda-tanda-orang-harus-pakai-kacamata
http://www.detikhealth.com/read/2011/12/06/144741/1784067/1299/orang-jepang-pintar-karena-ibu-hamilnya-diberi-susu-gratis?l1102755

Musyawarah Burung: Perjalanan Menyatu Dengan Tuhan

fariduddin attar musyawarah burungMusyawarah Burung (Mantiqu’t-Thair) merupakan karya sastra penyair sufi terkenal Faridu’Din Attar yang berisi ajaran-ajaran sufistik, bahkan dalam penggunaan kata-katanya sarat akan istilah atau metafor-metafor yang biasa digunakan oleh para sufi dalam karya sastra. Buku ini terdiri dari tiga Bab, yaitu: Madah Do’a, (yang berisi doa dan ungkapan-ungkapan pembuka dari Faridu ‘Din Attar), Burung burung berkumpul, (menggambarkan bermacam-macam burung yang akan turut serta dalam musyawarah), dan Musyawarah burung (tentang proses pencarian sang Raja).
Review Danarto atas buku “Musyawarah Burung” di Majalah Tempo berikut cukup menarik untuk disimak:
Menjadi sufi karena seorang pengemis, attar kemudian sejajar dengan arabi dan rumi. hanya dengan cinta, kata attar, perjalanan menuju penyatuan dengan allah dapat ditempuh.
MAKA, berkumpullah segala macam burung, baik yang dikenal maupun tldak, di dunia ini. Burung-burung itu – menyelenggarakan musyawarah. Makhluk yang bisa terbang ini sadar bahwa ternyata kerajaan burung tak memiliki raja. Pada hal, menurut keyakinan mereka, tidak ada negeri di dunia ini yang tak beraja. Dan tak ada suatu negeri yang mampu menyelenggarakan pemerintahannya dengan baik tanpa raja.
Keadaan kerajaan burung yang demikian tak boleh dibiarkan terus. Lalu tampillah Hudhud, burung kesayangan Nabi Sulaiman, memimpin mereka. “Aku memiliki pengetahuan tentang Tuhan dan rahasia-rahasia ciptaan,” kata Hudhud di tengah majelis. Ia bercerita bahwa sebenarnya mereka mempunyai raja sejati, Simurgh namanya, yang tinggal di Pegunungan Kaukasus. Ia raja segala burung.
Raja burung yang perkasa ini dekat dengan mereka. Tapi mereka jauh darinya. Tempat persemayamannya tak dapat dicapai, dan tiada lidah yang dapat mengucapkan namanya. Di muka Simurgh tergantung seratus ribu tabir cahaya dan kegelapan. Dan dalam kedua dunia itu tak ada yang dapat menyangsikan kerajaannya. Simurh raja berkekuasaan mutlak di sebentang semesta. Ia bermandikan kesempurnaan, keagungan, dan kesucian.
Ia tak membukakan diri sepenuhnya meski di tempat persemayamannya sendiri. Dan tentang ini tak ada pengetahuan dan kecerdasan yang dapat meraihnya.
Uraian Hudhud memikat burung-burung itu. Dengan bersemangat, musyawarah itu membicarakan keagungan raja mereka. Lalu mereka tak sabar lagi, ingin segera berangkat bersama-sama mencarinya.
Tapi ketika menyadari betapa jauh dan pedihnya perjalanan nanti, mereka jadi ragu-ragu. Lalu mereka keberatan untuk berangkat dengan dalihnya masing-masing. Bulbul, misalnya, tak mungkin meninggalkan tempat karena begitu besar hasratnya untuk menyebarkan senandung cinta. Merak enggan meninggalkan kemewahannya. Rajawali tidak mau berpisah dengan para raja di dalam istana.
Namun, Hudhud mampu meyakinkan mereka. Perjalanan menuju Simurgh satusatunya tujuan dalam hidup, meskipun amat sukar ditempuh. Dan hanya dengan cinta segala kesukaran dapat diatasi. Mereka pun berangkat.
Akhirnya, tinggal 30 ekor saja yang sampai di balairung Simurgh. Dan ketika mereka bertatap muka dengan Raja, mereka tak berbeda dengan-Nya. Tiga puluh (si-murgh) burung adalah Simurgh, dan Simurgh adalah tiga puluh burung itu sendiri.
Puisi alegoris Faridu’d-Din Attar (1110-1230), Musyaarah Burung, merupakan salah satu monumen kesusastraan sufi di samping Masnawi karya Jalaluddin Rumi (1217-1273). Diterjemahkan oleh Hartojo Andangdjaja dari The Conference of the Birds terjemahan C.S. Nott dari Mantiqu’t Thair.
Attar – yang waktu mudanya suka mengembara ke Mesir, Syria, Arab Saudi, India, dan Asia Tengah lahir di Nishapur (di Iran sekarang), sekota dengan Pujangga Omar Khayyam. Ditilik dari namanya, Attar, mistikus besar ini dianggap turun-temurun bergerak dalam usaha apotek, kedokteran, dan wangi-wangian.
Awal kesufian Attar, menurut cerita, yaitu ketika pada suatu hari di depan kedai parfumnya ia mengusir seseorang yang disangkanya pengemis. Ternyata, pengemls itu seorang sufi. Ia menjawab bahwa tak ada kesukaran baginya untuk pergi. Sebaliknya bagi Attar. Apakah ia sanggup pergi begitu saja sambil meninggalkan kekayaannya yang berbau wangi itu? Sindiran sufi ini mengena di hati Attar. Ia serta-merta meninggalkan kekayaannya.
Faridu’d-Din Attar, yang tewas dipenggal prajurit Jenghis Khan ketika berusia 110 tahun, mendapat julukan Sauthus Salikin – cemeti orang yang mengerjakan suluk.
Musyawiarah Burung, yang ditulis Attar selama tiga tahun (1184-1187), didahului puji-pujian kepada Allah Yang Maha suci dan utusan-Nya, Nabi Muhammad, serta ucapan selamat kepada burung-burung. Buku yang mirip dongeng ini menggambarkan pemikiran Attar – pelajaran sufisme dengan tujuh jenjang (maqam) Lembah Pencarian, Lembah Cinta Lembah Keinsafan, Lembah Kebebasan dan Kelepasan, Lembah Keesaan, Lembah Keheranan dan Kebingungan, serta Lembah Keterampasan dan Kematian. Sedangkan Seyyed Hossein Nasr, dalam Sufi Essays, mencatat adanya 40 tingkatan berdasarkan ajaran sufisme Abu Sa’id ibn Abi’l-Khayr.
Kekatan Musyawarah Burung sebagai karya adalah kemampuan menghadirkan lambang secara sempurna. Burung sebagai lambang manusia sangat lentur bagi penggambaran roh yang setiap saat siap melesat dari dalam tubuh. Diselang-selingnya kisah para nabi dan para sufi, menghadirkan Musyawarah Burung sebagai karya yang “modern”, sejauh struktur dan bentuk penyuguhan menjadi bagian penting pengucapan seorang sastrawan.
Bagi seorang sufi, nomor satu adalah Allah. Nomor dua adalah Allah. Dan nomor tiga adalah Allah. Setiap jengkal perjalanan mistik seorang sufi adalah ujian. Dan ujian itu dapat berupa apa saja, termasuk keluarga dan harta. Karena tujuan hidup adalah untuk kembali menyatu dengan Allah, dengan sendirinya semuanya dikesampingkan.
Ibnu Arabi (1102-1240), yang mempunyai paham wihdatul wujud (kesatuan wujud), meyakini bahwa Wujud (Yang Ada) itu hanya Satu. Dalam tiap-tiap yang berwujud itu terdapat sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Jika ada perbedaan antara yang tampak dan tidak, maka perbedaan itu hanya rupa dan ragam dari hakikat Yang Esa.
Arabi menulis puisi: Hamba adalah Tuhan, dan Tuhan adalah hamba Demi syu’urku, siapakah yang mukallaf? Kalau engkau katakan Hamba, padahal ia Tuhan Atau engkau kata Tuhan, yang mana yang diperintahkan? (terjemahan Hamka dalam Tasauf, Perkembangan, dan Pemurniannya)
Jalaluddin Rumi juga menulis puisi Orang Tuhan yang menerangkan pandangannya yang Serba-dalam-Illahi.
Bahwa “beragam jenis burung yang terlihat di dunia ini hanyalah bayang-bayang Simurgh” (Musyawarah Burung, halaman 60), mendudukkan Attar, Arabi, dan Rumi sebagai mata rantai yang berurutan. Dan sebagaimana para sufi lainnya, bagi Attar hanya cinta yang dapat menghantarkan kita ke haribaan Allah. Lalu penyatuan pun berlangsung: Hamba tak tahu apakah Engkau hamba atau hamba Engkau, hamba telah menjadi tiada dalam Engkau dan keduaan pun lenyaplah.
Danarto
* Sastrawan yang banyak mempelajari sufisme
Sumber Tulisan: majalah.tempointeraktif.com.
Keterangan Rinci:
Judul Buku: Musyawarah Burung
Judul Asli: Mantiqu’t-Thair 
Pengarang: Faridu’d-Din Attar
Diterjemahkan dari The Conference of the Birds (C. S. Nott) oleh Hartojo Andangdjaja
Diterbitkan oleh PT DUNIA PUSTAKA JAYA
Jalan Kramat 11. No. 31 A, Jakarta Pusat
Anggota IKAPI
Cetakan pertama: 1983
Catatan: